Selasa, 17 Ogos 2010

Adakah Kita Sedar ? ..

Dari catatan ruangan di www.harakahdaily.net

Ada beberapa perenggan aku delete supaya ruang ini tidak dianggap bias atau cenderung kpd. mana2 parti politik.

Aku tampal berita ni xde kena mengena dgn politik .. tapi inilah gejala sosial yg semakin menular sekarang .. didiklah anak2 kita dgn sebaik mungkin didikan agama .. samada Islam mahupun agama lain ..

*********************

Iklim sosial negara kita kian teruk dan parah . Nilai maruah dan harga diri telah turun semurah sekeping kad prepaid .

Jika seketika dulu dunia dikejutkan oleh tindakan Natalie Dylan dari San Diego USA [ 22 tahun ] melelong daranya dan dibida oleh seorang lelaki Britain dengan harga 2.5 juta pound [ RM 13 juta ] , kemudian Miss Spring [ 17 tahun ] melelong daranya turun pada bidaan serendah RM 1 juta dan Alina Persia [ 18 tahun ] pula menerima bidaan 10 Ribu euro apabila beliau turut melelong daranya .

Tetapi anak - anak gadis Malaysia ada yang melelong daranya dengan mee goreng sepinggan dan kad prepaid sekeping . Demikianlah harga maruah yang semakin susut malah hancur dan binasa .

Apabila maruah dan harga diri boleh dilelong dan digadai semurah itu , apalagi nilai yang ada pada manusia seperti itu untuk dipertahankan . Mereka akhirnya menjadi hamba nafsu yang tidak lagi mengenal syurga dan neraka atau dosa dan pahala .

Hidup mereka hanya diabadikan kepada perut dan apa yang berada dibawah perut . Rosak nilai , hancur maruah dan binasa tamadun .

Akhir - akhir ini , negara kita semakin menggerunkan . Sungguh menakutkan apabila statistik jenayah rogol , zina dan buang bayi ini semakin berleluasa seperti tidak menunjukkan tempoh tamatnya. Bermula dengan pergaulan bebas , pil ectasy , dadah , arak , pusat pelacuran , filem porno , laman lucah dan sebagainya sehinggalah sekatan ke atas majlis agama , sekolah agama rakyat [ SAR ] , mengurangkan sukatan pengajian Islam di pusat pengajian tinggi telah menyuburkan mungkar dan maksiat yang sedang berleluasa ini .

Saya memerhatikan sejak kebelakangan ini untuk tempoh beberapa tahun seperti menunjukkan satu trend bahawa bulan Julai , August dan Sept adalah bulan yang cukup banyak kes buang bayi dilaporkan dan ditemui .

Jika bulan julai , august dan september ini bulan menetas ertinya bulan december sebelumnya adalah musim mengawan . Dalam bahasa mudah , jika bulan julai , august dan september ini adalah bulan buang bayi ertinya bulan december sebelumnya adalah bulan berzina . [ sebab tidak mungkin berzina bulan ini , bulan depan buang bayi ]

Bulan December adalah bulan terakhir bagi setiap tahun menurut kalendar masihi . Biasanya di negara kita akan menyambut kedatangan tahun baru detik 12.00 am 1 january dan sambutan itu akan rayakan dengan pesta - pestaan , konsert hiburan , tari menari sedari awal malam sehingga ke awal pagi esoknya .

Tentunya pula pesta - pesta itu akan diserikan lagi dengan arak , pil ectasy , pil kuda dan pelbagai bahan khayal untuk membekalkan tenaga kepada melakukan maksiat semaksima mungkin .

Sebahagian besar mereka adalah remaja atau anak - anak yang mengawan semahunya memuaskan nafsu liar mereka . Akhirnya 7 atau 8 atau 9 bulan kemudian tibalah masa menetas .

Kini kita boleh saksikan bagaimana pesta menetas pula di dada - dada akhbar yang saya yakin akan berkurang sedikit selepas september nanti .

SANDAKAN [ 3 Julai 2010 ] Mayat seorang bayi perempuan ditemui di tapak pelupusan sampah di Batu 8 Jalan Fook Kim . Sandakan Sabah .

JOHOR BHARU [ 12 Julai 2010 ] Mayat bayi lelaki yang disimpan di dalam sebuah beg plastik di kawasan semak ditemui oleh orang awam yang melalui kawasan itu . Johor Bharu .

JOHOR BHARU [ 22 Julai 2010 ] seorang bayi perempuan ditinggalkan dalam sebuah beg berhampiran hentian bas dekat Hospital Sultan Ismail sebelum ditemui seorang pekerja kilang wanita yang sedang menunggu bas di tepi jalan pesiaran Mutiara Emas yang mengesyaki sesuatu apabila melihat sebuah beg bergerak - gerak .

KUALA LUMPUR [ 24 Julai 2010] Mayat bayi perempuan baru lahir yang dibungkus dalam beg plastik ditemui bersama longgokan sampah di Flat Sri KelantanBandar Baru Sentul. Mayat yang masih bertali pusat dan diselimuti dengan kain batik itu ditemui dalam tong sampah oleh pengutip barangan lusuh ketika menggeledah tong sampah di flat itu .

NIBONG TEBAL [ 31 Julai 2010 ] Seorang bayi perempuan yang masih hidup ditinggalkan berbalut dengan plastik dan kertas surat khabar di kaki lima sebuah bangunan kedai di taman Cegar Simpang Ampat .

KUALA LUMPUR [ 6 August 2010 ] seorang bayi perempuan yang baru dilahirkan ditinggalkan dalam sebuah lubang paip dalam longkang berhampiran sebuah stesen minyak di Klang Gate.

GEORGE TOWN [ 9 August 2010 ] Janin bayi lelaki dipercayai digugurkan ditemui seorang lelaki pemungut tin kosong dalam tong sampah di Pasar Borong Pulau Mutiara Jalan Makloom.

TAMPIN [ 10August 2010 ] Tidak sampai 4 jam selepas dilahirkan , seorang bayi perempuan terpaksa menahan sejuk lapar sambil menangis akibat ditinggalkan dihadapan sebuah rumah di Air Kuning Selatan dekat Gemencheh .

TANAH MERAH [ 12 August 2010 ] Bayi perempuan masih bertali pusat dipercayai dibuang sejak seminggu lalu ditemui seorang murid di dalam lubang kumbahan najis di belakang asrama sebuah kolej di bandar Bukit Bunga .

MELAKA [ 12 August 2010 ] Bayi baru dilahirkan dan masih hidup ditemui dalam tong sampah berdekatan pondok kawalan sebuah kilang plastik di Ayer keroh . Bayi perempuan yang masih bertali pusat itu dimasukkan dalam sebuah beg pakaian berwarna hitam sebelum dibuang ke dalam tong sampah.

KELANTAN , MELAKA DAN KUALA LUMPUR [13 August 2010 ] 3 kes lagi pembuangan bayi telah dilaporkan dalam tempoh 24 jam di Kelantan , Melaka dan Kuala Lumpur .

PETALING JAYA [ 15 August 2010 ]- Meskipun kerajaan telah mengumumkan akan bertindak tegas terhadap pesalah kes buang bayi, ia masih gagal memberi kesedaran malah perbuatan itu berlaku lagi. Kali ini, mayat seorang bayi perempuan ditemui dalam sebuah beg sandang yang tersangkut di tebing Sungai Tambun, Kota Damansara di sini hari ini.



Harakahdaily/-

Refleksi Ramadhan ..

dari seorang blogger .. untuk kebaikan kita bersama ..

16 Ogos 2010

Refleksi Ramadhan : Beberapa Kesalahan yang Terjadi Pada Sebagian Orang yang Berpuasa

6 Ramadhan 1431 H
Oleh: Syaikh

Tidak ragu lagi bagi kita, bahwa orang yang berpuasa adalah sebaik-baik hamba Allah, tetapi kita saksikan beberapa indikasi kekeliruan yang terjadi di sebagian orang yang berpuasa, dan hal inilah yang ingin saya ingatkan kepada mereka yaitu di antaranya:

Pertama, Betapa banyak orang mengisi Ramadhan dengan berbagai ibadah, tetapi jika Ramadhan lewat, mereka kembali meninggalkan ibadahnya. Kita saksikan masjid-masjid penuh terutama di waktu Maghrib, hari pertama Ramadhan jumlah mereka lebih banyak dari hari ketiga, begitulah semakin hari bertambah semakin berkurang semangat mereka, sehingga ketika di akhir Ramadhan mereka tidak ada bedanya dengan bulan-bulan biasanya.

Gejala inilah gejala yang sakit dan mem-bahayakan, karena mereka seakan-akan tidak mengenal Allah kecuali di bulan Ramadhan saja –wal’iyadzu billah–.

Oleh karenanya wajib bagi para Du’at dan imam masjid untuk memanfaatkan kesempatan keluarnya mereka dari rumah ke masjid sebagai momentum dakwah, menasehati, dan mengingatkan mereka dari pekerjaan yang tercela ini, misalnya lalai dalam melaksanakan shalat. Rasulullah shallallahu ‘alaihui wasallam bersabda,

الْعَهْدُ الَّذِي بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمُ الصَّلاَةُ فَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ كَفَرَ.

“Perjanjian antara kami dan mereka adalah shalat, siapa yang meninggalkannya ia telah kafir.” (HR. At-Tirmidzi, An-Nasa’i).

Kedua, Sebagian orang yang berpuasa meninggalkan makan, minum dan jima’ serta yang lainnya, tetapi mereka tidak berpuasa (meninggalkan) dari semua perbuatan haram, seperti menggunjing, berkata jorok dan dusta, mencaci, menipu, menzhalimi, dan yang lainnya.

Hal ini tidak diragukan lagi akan menjauhkan dari pencapaian tujuan puasa sebagai tarbiyah (pembinaan), sangatlah tidak logis Allah membina anda meninggalkan makan, minum, dan lainnya sementara anda sendiri tidak bisa meninggalkan perbuatan yang haram.

Sebagian para ulama berpendapat bahwa perbuatan yang haram ini akan membatalkan puasa. Ini adalah pendapat Ibnu Hajm, beliau berargumentasi dengan hadits tentang dua perempuan yang tidak kuat puasa, kemudian dibawalah kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihui wasallam. Berkatalah Rasulullah shallallahu ‘alaihui wasallam kepada mereka, “Muntahlah!” Lalu mereka muntah nanah dan darah segar. Berkata Rasulullah shallallahu ‘alaihui wasallam,

إِنَّ هَاتَيْنِ أَفْطَرَتَا عَلَى مَا حَرَّمَ اللهُ وَصَامَتَا عَمَّا أَحَلَّ اللهُ.

“Sesungguhnya dua perempuan ini telah berbuka dari apa yang Allah haramkan, dan telah berpuasa dari apa yang Allah halalkan.” (HR. Ahmad Ath-Thayalisi).

Akan tetapi hadits ini dhaif, pendapat yang benar adalah bahwa seseorang tidak batal puasanya gara-gara menggunjing dan mengadu domba serta yang lainnya, kecuali dia melakukan perbuatan dosa besar dan menyalahi tujuan-tujuan utama puasa.

Ketiga, Sebagian orang berbicara tentang keistimewaan puasa hanya dilihat dari sisi faedah duniawi saja, misalnya puasa itu sehat.

Sementara faedah ukhrawinya ditinggalkan bahkan upaya sosialisasi ke khalayak orang pun kurang bahwa puasa itu ibadah –sekalipun dipastikan ia tidak sehat– Karenanya tidak heran seorang muslim siap menerobos ke medan pertempuran sekalipun ruhnya melayang demi ketaatan dan ibadah kepada Allah.

Dengan demikian, bukanlah tujuan asasi puasa menyehatkan badan dan menyelamatkan diri dari marabahaya, atau meraih keuntungan duniawi.

Akan tetapi beribadah kepada Allah yang secara otomatis keuntungan duniawi pun akan tercapai.

Keempat, Kerusakan akhlak. Artinya sebagian orang di sela-sela menjalankan ibadah puasanya ada yang rusak akhlaknya, mungkin karena lapar dan haus, cepat emosi, keras, kasar, baik terhadap keluarganya atau kepada masyarakat dan lingkungannya, menggunakan bahasa yang menyakitkan, dan berperilaku yang tidak baik.

Tentu ini menyalahi etika yang selayaknya harus dilakukan oleh orang yang berpuasa yaitu berperangai baik, sebagaimana yang diwasiatkan Rasulullah shallallahu ‘alaihui wasallam,

الصِّيَامُ جُنَّةٌ وَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلَا يَرْفُثْ وَلَا يَصْخَبْ فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي امْرُؤٌ صَائِمٌ.

“Puasa itu perisai seorang muslim, apabila pada hari seseorang di antara kamu puasa, maka janganlah ia berbuat rafats (berbuat buruk) dan berteriak-teriak. Bila seseorang menghina atau mencacinya hendaknya ia berkata, ‘Sesungguhnya aku sedang berpuasa.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Kemudian apa gerangan yang menimpa mereka mana-kala berpuasa, teganglah urat sarafnya, hilanglah akal sehatnya, berbicara dengan untaian kata yang keras terhadap keluarganya, anaknya, tetangganya, teman-temannya, dan semua relasinya.

Padahal bisa jadi di luar kondisi puasa ia bicara dengan tenang tidak emosional dan menggunakan untaian kata yang menyejukkan.

Kelima, Sesungguhnya masih ada sebagian orang yang bermalas-malasan di bulan Ramadhan, padahal kaum muslimin yang lainnya betapa semangatnya mereka di bulan suci ini, betapa banyak peperangan yang terjadi di bulan Ramadhan.

Tetapi mereka ini menjadikan bulan Ramadhan sebagai kesempatan untuk memperbanyak tidur, beralasan dengan hadits dhaif, di antaranya, “Tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah.”

Kendatipun dipastikan hadits ini shahih, bukan itu yang dimaksud, karena seyogyanya orang yang berpuasa memanfaatkan bulan suci ini dengan berbagai amal shalih yang dilakukan dengan penuh semangat.

Keenam, Berlebih-lebihan dalam makan dan minum

Pada bulan Ramadhan tidak sedikit orang yang menyambutnya dengan variasi menu makanan dan minuman melebihi bulan lainnya.

Terkadang menu makanan dan minuman tersebut belum pernah mereka dapatkan. Gejala ini tidak diragukan lagi akan mematikan hikmah disyariatkannya puasa. Ada sebuah ungkapan yang menarik disampaikan oleh seorang penulis sebagai pelecehan terhadap mereka,

إِنَّكُمْ تَأْكُلُوْنَ اْلأَرْطَالَ وَتَشْرَبُوْنَ اْلأَسْطَالَ وَتَنَامُوْنَ اللَّيْلَ وَلَوْ طَالَ وَتَزْعُمُوْنَ أَنَّكُمْ أَبْطَالُ.

“Kamu banyak makan, banyak minum, dan kamu pun banyak tidur, lantas kamu mengaku seorang pahlawan.”

Dengan demikian seyogyanya orang muslim bersikap sederhana dalam makan dan minum di bulan Ramadhan.