catitan dari seorang blogger ..
Jauhi buruk sangka.
“Hati-hati kalian dari buruk sangka, kerana itu adalah ucapan yang paling dusta. Janganlah kalian mendengarkan ucapan orang lain dalam keadaan mereka tidak suka. Janganlah kalian mencari-cari cela orang lain. Jangan kalian berlumba-lumba untuk menguasai sesuatu. Janganlah kalian saling hasad, saling benci, dan saling membelakangi” (HR. Imam Bukhari dan Imam Muslim).
Ertinya jika kita sudah mengetahui seseorang itu tidak menyukai seorang lain, kita mestilah sangat berhati-hati mendengar apa saja yang diucapkan mengenai orang yang dibencinya itu. Sudah pasti ucapan yang keluar dari mulutnya adalah buruk sangka yang sangat dilarang oleh Islam.
Lawan suulzhon atau buruk sangka ialah berbaik sangka atau husnulzhon. Sekiranya kita selalu berbaik sangka, nescaya kita akan menjadi orang yang terbaik di kalangan anggota masyarakat tempat kita diami. Bayangkan betapa berbaik sangka akan mengelakkan perpecahan dan menguatkan kesatuan umat Islam. jauh sekali dari membawa pecah belah.
Berbaik sangka kepada pemimpin menguatkan jemaah, berbaik sangka kepada seorang ayah dan ibu oleh anak-anaknya melahirkan keluarga yang bahagia, termasuklah berbaik sangka dari seorang ayah dan ibu kepada anak-anaknya dan berbaik sangka seorang suami kepada isterinya dan sebaliknya adalah induk kepada lahirnya keharmonian masyarakat dalam semua peringkat.
Pada semasa hidup Rasulullah s.a.w., tidak henti-hentinya beliau mengajak umat manusia untuk menjauhi buruk sangka. Sebab, telah terbukti bahwa buruk sangka memberi kesan negatif terhadap hubungan antara manusia. Buruk sangka boleh menghancurkan kesatuan umat . Bila sudah menggelegak buruk sangka, maka kebencian akan bermaharajalela. Padahal tidak mudah meraih kemenangan dalam hidup ini meskipun oleh pihak yang benar, bila tidak ada persatuan. Sebaliknya, akan memberi laluan yang mudah kepada musuh untuk mencapai kemenangan, meskipun jumlahnya sedikit.
Buruk sangka juga menutup kebenaran. Kebenaran yang disampaikan oleh seseorang yang kita benci akan sulit diterima sebagai kebenaran. Meskipun benar, salah rasanya. Padahal setiap manusia sentiasa memerlukan kebenaran, yang datangnya dari siapa saja. Kita diajak untuk menjadi hamba-hamba Allah yang bersaudara. Negara dan negeri ini hanya akan kuat bila tali persaudaraan kita jaga bersama. Sebaliknya, akan lemah dan hancur bila kita selalu menyemai benih-benih buruk sangka.
Ertinya jika kita sudah mengetahui seseorang itu tidak menyukai seorang lain, kita mestilah sangat berhati-hati mendengar apa saja yang diucapkan mengenai orang yang dibencinya itu. Sudah pasti ucapan yang keluar dari mulutnya adalah buruk sangka yang sangat dilarang oleh Islam.
Lawan suulzhon atau buruk sangka ialah berbaik sangka atau husnulzhon. Sekiranya kita selalu berbaik sangka, nescaya kita akan menjadi orang yang terbaik di kalangan anggota masyarakat tempat kita diami. Bayangkan betapa berbaik sangka akan mengelakkan perpecahan dan menguatkan kesatuan umat Islam. jauh sekali dari membawa pecah belah.
Berbaik sangka kepada pemimpin menguatkan jemaah, berbaik sangka kepada seorang ayah dan ibu oleh anak-anaknya melahirkan keluarga yang bahagia, termasuklah berbaik sangka dari seorang ayah dan ibu kepada anak-anaknya dan berbaik sangka seorang suami kepada isterinya dan sebaliknya adalah induk kepada lahirnya keharmonian masyarakat dalam semua peringkat.
Pada semasa hidup Rasulullah s.a.w., tidak henti-hentinya beliau mengajak umat manusia untuk menjauhi buruk sangka. Sebab, telah terbukti bahwa buruk sangka memberi kesan negatif terhadap hubungan antara manusia. Buruk sangka boleh menghancurkan kesatuan umat . Bila sudah menggelegak buruk sangka, maka kebencian akan bermaharajalela. Padahal tidak mudah meraih kemenangan dalam hidup ini meskipun oleh pihak yang benar, bila tidak ada persatuan. Sebaliknya, akan memberi laluan yang mudah kepada musuh untuk mencapai kemenangan, meskipun jumlahnya sedikit.
Buruk sangka juga menutup kebenaran. Kebenaran yang disampaikan oleh seseorang yang kita benci akan sulit diterima sebagai kebenaran. Meskipun benar, salah rasanya. Padahal setiap manusia sentiasa memerlukan kebenaran, yang datangnya dari siapa saja. Kita diajak untuk menjadi hamba-hamba Allah yang bersaudara. Negara dan negeri ini hanya akan kuat bila tali persaudaraan kita jaga bersama. Sebaliknya, akan lemah dan hancur bila kita selalu menyemai benih-benih buruk sangka.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan